Cinta Sendirian💔


***
Tuhan, mungkin kalau saya berdoa untuk bisa bersatu dengannya itu terlalu lancang, setidaknya jangan hilangkan hadirnya dari hari-hari saya. Jangan hapus bahagia untuk dirinya. Dan kuatkan lagi hati saya, untuk menerima semuanya.

Kalau katanya bagian terdalam mencintai adalah merelakan, mungkin saya sudah jadi juara satu perihal itu.

Saya tidak pernah memaksanya untuk jadi sesuatu. Sekedar datang kalau butuh pun, saya sudah senang. Kan memang hak nya saya bukan untuk dimiliki. Jauh lebih dalam dari sekedar memiliki.

Ada rasa yang mungkin manusia lain tidak paham dengan rasa ini. Contohnya, saya selalu bilang "kalau memang kamu tidak sayang saya, biarkan saya saja yang sayang". "Kalau mungkin kamu nya memang tidak ada rasa, yah sudah tidak apa-apa. Biarkan saya saja yang jaga rasa ini sendirian".

Saya ini sudah sampai dititik, dimana rasa sayang saya tidak lagi butuh timbal balik. Sekedar, yah sudah pergilah kemana pun kamu mau pergi. Terbanglah setinggi dan sejauh mungkin. Biarkan saya di sini yang menjagamu dari jauh.

Kalau kemungkinan untuk bersatu sudah tidak mungkin, kan masih ada bersama, berdua, berharap, hingga berdoa. Cari saya sebutuhmu saja. Saya tidak akan pergi. Tetap disini, di bawah bayangmu, di tengah-tengah, dan mungkin sedikit tidak terlihat.

Capek?
Yah tidaklah. Buat saya, ada disampingmu saja itu sudah cukup. Melihatmu bahagia, meski kadang bahagianya bukan dari saya. Tapi, saya bisa apa? 😔
Namanya juga cinta sendirian. Jadi jangan kaget lagi, kalau memang kisah kita hanya berjalan satu arah.

Maaf, saya izin menjadi beban buat setiap bahagiamu. Tidak perlu kamu balas, cukup tertawa dengan siapapun yang bisa membuatmu tertawa. Karena saya ini hanya penikmat senyummu, bukan pemilik senyummu.

Kalau mungkin pisah denganmu Tuhan punya rencana baik, saya akan meminta kepada Tuhan, beri saya rencana yang paling buruk, agar saya bisa tetap bersama, meskipun hari-hari saya akan kelam, nasib saya akan malang. Karena demi sedalam-dalamnya rasa, saya tidak pernah siap kehilangan.

Kali ini saya egois untuk tidak mau pergi. Semua kasta tertinggi perihal cinta sudah tumpah. Dan hanya sisa saya, sendirian tanpa balasan, tanpa manusia yang saya sayang. Seperti-perginya kamu, akan saya pantau, agar saya bisa selalu tahu bagaimana keadaan Mu. Kalau lagi bahagia disana, saya akan tetap disini. Tapi kalau lagi patah, saya lah orang pertama yang akan datang untuk lukamu. Walaupun harus mengorbankan diri saya sendiri, setidaknya kamu yang harus sembuh. 

Walaupun harus kehilangan diri sendiri, setidaknya kamu yang harus tetap hidup. Namanya juga cinta sendiri, cukup kamu tahu dan tidak perlu dimengerti. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Tidak Sedang Berlomba

Pelantikan Rektor, dan Wakil-wakil Rektor Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang