Untukmu Yang Kucintai Namun Tak Dapat Kumiliki

Umur terhitung tak lagi muda. Tak lagi punya niatan menjalin hubungan yang main-main. Banyak dari mereka yang datang silih-berganti, menawarkan cinta namun tak ada yang benar-benar berbeda, semua retorika. Dan hadirmu, tanpa disengaja, membuka tiga mataku, dua di kepala, dan satu di dada, ya tepatnya di hati. Pada mulanya, pertemuan kita adalah apa yang kita kira tak terencana namun sudah ada dalam rancangan-Nya. Tak munafik, parasmu yang menarik memang jadi alasanku yang pertama. Namun seiring berjalannya waktu, mengenali seluk beluknya sikap dan kepribadianmu, hingga kesisi burukmu, semuanya memenangkan hatiku. Di senyummu yang cerah, bahagiaku seolah-olah tumbuh. Di raut cemberutmu, sabarku belajar dan kian bertambah. Seluruh kekurangan, tak pernah sekalipun mengurangi perasaanku, karena bagiku, yang sempurna sungguh tak ada apa-apanya dibanding ia yang jujur, tulus dan apa adanya. Kesederhanaanmu selalu sanggup membuatku merasa cukup. Tawamu tak pernah dibuat-buat,...