Dari Pengagummu yang Dekat


***

Pada setiap malam, entah ini malam yang keberapa saya bercerita lagi tentang kamu.
Mungkin kalau bintang bisa bicara, pasti ia akan bilang sebenarnya ia sudah bosan mendengarkan cerita saya yang itu-itu saja. 

Isinya tidak jauh-jauh tentang khayalan bagaimana saya bisa memiliki kamu. Hati manusia yang keras, tapi saya suka. 

Dia itu seperti bintang, sama-sama sulit diraih. Padahal perjuangan saya menuju kesana, tidak pernah setengah-setengah.

Jadi saya ini tidak mudah ketika hati bilang ingin memiliki, tapi kenyataan malah berkata tidak mungkin. Jadi, yah tidak apa-apa walau jadi pundak kedua, setidaknya bahu saya masih ada gunanya. 

Nanti kalau sedih lagi, jangan lupa masih ada saya. Dibelakang kamu saya siap dijadikan teman terbaik untuk setiap masalah kamu yang berat. 

Jangan di usir yah, saya juga tidak pernah meminta lebih. Hanya ingin melihat kamu bahagia, dan semua keinginan kamu tercapai.

Ada di samping, tapi bukan sepasang. Meskipun semu, setidaknya cukup menjadi pengagum kamu yang paling dekat. Dimana saya bisa melihat kamu tumbuh, tapi tidak berhak menemani kamu bertumbuh. Penonton setia hidup kamu sampai akhir.

Sampai nanti si pengagum ini sadar sendiri dan pulang dengan gelar juara kedua. Seandainya kamu dengar ini, saya hanya mau bilang kenapa harus kamu sih? Kenapa harus di kamu semua rasa ini tumbuh dan menyiksa. 

Jujur saya tersipu dengan semua sikap baikmu. Iya saya tahu, baikmu kesemua orang tapi saya salah jika saya menaruh harapan lebih. Saya juga tidak pernah memilih rasa ini hadir. Dia itu tumbuh sendiri, bukan saya juga yang mau. 

Kamu tidak salah, saya yang terlalu percaya diri. Saya kira kamu bisa, tapi malah dibuat patah. Ekspektasi diri sendiri yang membuat saya parah.

Mana mungkin kura-kura bisa memeluk bintang. Takdir saya hanya dibawah. Saya disini penonton dan pengagum. Maaf kalau misalnya terlalu lancang melibatkan kamu dalam rasa ini. Sebenarnya hari ini juga ingin menyerah. Tapi tugas saya untuk menemani kamu belum selesai. Walau tanpa perintah, tapi tolong biarkan saya disini yeah. Jangan suruh saya pergi. Karena pada akhirnya nanti saya akan tahu diri. Saat saya sudah berani berkata sudah, itu tandanya saya menyerah. Selamat menjalankan panggilan Tuhan🙏

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Sendirian💔

Kita Tidak Sedang Berlomba

Pelantikan Rektor, dan Wakil-wakil Rektor Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang