Desember dan Dewasa
***
Memasuki awal Desember dengan segala lukanya. Tidak terasa ternyata sudah hampir setahun kita bertahan. Berdiri penuh luka, berlari tanpa arah, berharap yang tidak pernah terjawab, bahkan tidur pun tidak pernah lelap.
Isi kepala ramai dipenuhi banyak angan yang bingung mau dikejar lewat cara apalagi. Bukan kita berhenti berjuang, tapi memilih untuk menyudahi ekspektasi.
Semakin kesini, hidup semakin berjalan dengan "yeah sudahlah mau bagaimana lagi" mimpi saya tidak pernah jadi, sampai dititik apa sebenarnya saya ini tidak layak punya mimpi dari hidup yang mengalir begitu saja.
Saya sendiri bingung, bagian mana lagi yang bisa dibanggakan? Hidup saya isinya cuman kegagalan. Saya gagal menjadi dewasa.
Kalau jadi dewasa ternyata separah ini, saya ingin hidup di usia 10 tahun saja, dimana harapan tidak serumit sekarang.
Kita larinya sudah kencang, tapi tujuan juga punya cara sendiri untuk sulit dikejar. Jadi apakah hidup dewasa isinya cuman lari-larian? Bahkan sampai sekarang kita masih bingung, langkah mana yang harus diambil. Kadang kita sudah mencoba untuk jadi yang terbaik, tapi untuk jadi yang terbaik selalu ada si buruk yang suka menjatuhkan.
Kita susah payah memanjat pohon sendirian, tapi dengan mudahnya orang-orang menebang pohonnya dari bawah. Seperti itu singkatnya jadi dewasa.
Menjadi dewasa diujung tahun yang sia-sia, bukan perkara mudah. Jiwa dituntut untuk lebih sabar, hati dituntut untuk lebih besar, juga ambisi yang harus mengambil peran lebih banyak untuk lari yang lebih cepat.
Desember sudah terlalu banyak ditumpangi harapan-harapan manusia gagal tahun ini. Satu-satunya manusia yang layak kamu jadikan tempat bergantung itu diri kamu sendiri. Berlindung dari kata kecewa dan menjauh dari kata "manusia bukan tempat untuk menaruh harapan". Jangan manja. Kalau sakit, obati sendiri. Kalau kecewa, maafin diri sendiri. Kalau cape, istirahat untuk diri sendiri. Dan kalau lelah, pura-pura bahagia. Sini duduk sebentar, ceritakan dengan Tuhan-Mu, lalu bertanya dengan diri sendiri "hay diri sendiri apakah maumu?
🌹🌹
Komentar
Posting Komentar