Inspirasi☀️

*** Terima kasih untuk tahun 2021 dengan sejuta kenangan dan memori yang berlalu, dimana di tahun ini beberapa resolusi tinggi gagal berwarna pelangi. Ekspektasi tak lebihnya dari ilusi bahkan banyak yang menyerah dengan keadaan. Banyak yang tumbang atas harapan, banyak yang berduka atas kepentingan-kepentingan yang tersudahkan.  Terima kasih tahun 2021 atas setiap luka dan perih yang sempat membuat saya mengecup sedih. Untuk suka-dukanya biarlah saya nikmati bersama memori yang kian berdebar dalam dada. Terima kasih atas setiap kedatangan dan kepergian yang selalu menguatkan dan menggiatkan untuk semuanya lebih baik.  Terima kasih juga atas kebahagiaan yang belum lama-lama saya nikmati kemudian hilang tanpa saya mengerti.  Tahun 2021 adalah perjalanan terjal penuh adrenalin dalam menghadapi cobaan-cobaan di luar logika, yang pada mulanya percaya hidup itu indah, mulai mereda pada bibit luka yang memerah.  Kini tahun 2021 sudah sampai dititik akhir. Cerit...

22 Desember diperingati sebagai hari ibu sedunia🤗 Kasih ibu kepada kami, Tak terhingga sepanjang masa,  Hanya memberi,  Tak harap kembali,  Bagai sang surya menyinari dunia❤️❤️ Ibu, Kau wanita yang tangguh, selalu tegar memikul dan merangkul meski dalam keadaan terpikul. Kau wanita yang tak pernah mengeluh meski dalam keadaan peluh. Kau wanita yang selalu mengangkat suara dengan penuh bela disaat kami tak mampu berbicara. Kau menjaga kami dengan penuh kasih sayang yang tak pernah menghilang.  Kau merawat kami dengan penuh tertatih tanpa merintih.  Kau rela berkorban tanpa sedikit pun merasa beban. Ibu, Kau wanita terhebat yang selalu membuat hati kami tergugat akan cinta kasih sucimu. Atas nama 3 orang anak perempuan (Weny, Ance, Regi) dan seorang anak laki² bungsu (Xavery) Mengucapkan selamat hari ibu untukmu wanita terhebat yang kami punya. Emirensiana Fallo nama yang diberi oleh Bai Paulinus Fallo dan Nenek Dominggas Anunut🤗 Mama yang kini berus...

*** Memasuki awal Desember dengan segala lukanya. Tidak terasa ternyata sudah hampir setahun kita bertahan. Berdiri penuh luka, berlari tanpa arah, berharap yang tidak pernah terjawab, bahkan tidur pun tidak pernah lelap.  Isi kepala ramai dipenuhi banyak angan yang bingung mau dikejar lewat cara apalagi. Bukan kita berhenti berjuang, tapi memilih untuk menyudahi ekspektasi.  Semakin kesini, hidup semakin berjalan dengan "yeah sudahlah mau bagaimana lagi" mimpi saya tidak pernah jadi, sampai dititik apa sebenarnya saya ini tidak layak punya mimpi dari hidup yang mengalir begitu saja.  Saya sendiri bingung, bagian mana lagi yang bisa dibanggakan? Hidup saya isinya cuman kegagalan. Saya gagal menjadi dewasa.  Kalau jadi dewasa ternyata separah ini, saya ingin hidup di usia 10 tahun saja, dimana harapan tidak serumit sekarang.  Kita larinya sudah kencang, tapi tujuan juga punya cara sendiri untuk sulit dikejar. Jadi apakah hidup dewasa isinya cuman lari...