Lelah Seorang Bapak yang Tak Pernah Meminta Balasan
Ini bukan pertama kali saya merindukanmu, juga bukan pertama kalinya saya menangis karenamu. Entah dari mana saya harus menceritakan semua kehebatan itu.
Pagimu yang gelap, tapi kakimu sudah langkah jauh dari rumah, mencari apa yang nantinya akan saya, dan ketiga adik saya nikmati. Bukan uang tapi kebahagiaan anak-anaknya, bukan juga tentang lelahnya tapi tentang senyum buah hatinya.
Hari begitu buta, tapi makna kehidupan mengalahkan segalanya. Seorang bapak yang tegap berdiri di bawah terik matahari, seolah-olah menantang dunia dan berjanji akan memberikan dunia untuk anak-anaknya. Ya, untuk saya dan adik-adik saya.
Sesekali kami menuntut lebih, tapi bukan tidak mungkin semua itu pasti bapak turuti. Kami yang bodoh. Tidak pernah melihat bapak terjatuh. Bahwa sebenarnya bapak menangis dibalik pintu, saat apa yang kami pinta tidak dapat bapak penuhi, saat itulah hatimu rapuh.
Perang bagaikan minyak dan air yang tidak pernah menyatu. Ya. Kami akui. Kami sering mengabaikanmu. Kami sering melupakan sosok hebat dibalik sinarnya diri kami. Maaf sering melupakan itu tapi kami sulit berkata maaf apalagi berkata cinta, bahkan rindu. Kami merindukanmu tapi kami tidak bisa melupakannya dengan memelukmu saat ini. Mendekap erat bahu yang dulu tegar menopang kami, merasakan hangatnya sentuhan seorang bapak yang sekarang sulit kami dapatkan.
Sebagai anak sulung sebelum adanya adik-adik saya, saat umur saya belum genap sepuluh, saya sering menciummu. Mengucapkan terima kasih karena mainan baru. Namun sekarang, maaf saya belum bisa membelikan apa yang bapak mau. Dunia saya keras. Bahkan kadang tidak berpihak kepada saya.
Inilah saya yang dulu sering bapak marahi karena saya lalai, yang sering bapak tegur saat saya salah. Didikkanmu menjadikan saya lebih kuat. Tamparanmu yang dulu sempat membekas di pipi saya, sekarang akan saya gantikan dengan senyum indah di pipimu. Istirahalah bapak. Harimu sekamin renta. Tubuhmu sudah tidak kokoh lagi.
Saya hanya takut saya belum sempat memberikanmu kebanggaan seperti apa yang dulu bapak harapkan dari saya.
Bapak selalu menginginkan saya menjadi yang terbaik untuk adik-adik dan semua orang. Dan sekarang akan saya lakukan hanya untukmu bapak yang hebat, bapak terbaik di muka bumi ini.
Sehat terus yeah bapak๐๐
Bagi saya, hidupmu adalah semangat saya. Semua yang bapak usahakan hanya untuk saya dan adik-adik saya.
Hidup seorang bapak hanya untuk anak-anaknya, sampai perginya seorang bapak juga karena anak-anaknya.
Tentanglah bapak saya akan ada dibarisan terdepan untuk membelamu. Saya yang pertama kali menangkap tubuhmu saat bapak terjatuh.
๐น
Mantap sekali adikQ....๐๐๐
BalasHapus๐๐
Hapus