Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Bila Nanti Kita Tak Bersama Lagi

Gambar
____ Nanti.... Bila tak ada lagi aku yang mengganggu harimu,  Tak ada lagi pesan yang menanyakan kabar, Tak ada lagi ucapan-ucapan selamat tidur, Percayalah aku tak pernah berhenti mencintaimu. Aku hanya mengganti caranya dengan berdoa. Karena aku memahami, doa adalah cara mencintai hal-hal yang tak termiliki. Nanti bila kita sudah tak bersama lagi, sudah tak diizinkan untuk saling menatap lagi. Aku tetap bersyukur karena pernah diberi kesempatan mengenalmu, pernah menjadi alasanmu tertawa, pernah menjadi pendengar cerita-cerita mu walau cerita tentang dia. Setidaknya aku sempat menjadi sesuatu dihidupmu, meski hanya sebatas diperlukan bukan dipelukan. Dan nanti aku akan kembali menemuimu sebagai seseorang yang lukanya telah sembuh. Sebagai seseorang yang kepingan hatinya telah kembali utuh. Akan aku ceritakan padamu tentang betapa aku harus tertatih bangun, lari dari kejaran bayang-bayangmu, tentang betapa aku harus berdebat hebat dengan hatiku untuk terus melangkah at...

Tulang Punggung Keluarga (Sulung)

Gambar
*** Ada yang pernah bilang... Katanya...  Sulung itu lemah. Padahal mereka tidak tahu pundaknya sulung itu dipenuhi dengan harapan dan tanggung jawab yang besar untuk membantu adik dan membahagiakan kedua orang tua Hingga tak jarang saya lupa akan kebahagiaan sendiri. Sebagai seorang anak tertua, sayalah yang paling paham bagaimana jatuh-bangun orang tua. Seringkali saya menyalahkan diri sendiri karena merasa gagal dalam memenuhi tuntutan dari semua tanggung jawab yang ada di pundak. Itu kenapa...  Saya selalu berdoa agar hati saya di kuatkan, langkah saya, dimudahkan dan jodoh saya adalah seseorang yang mampu memberi sandaran. Tak jarang saya pura-pura kuat di hadapan orang lain, berusaha terlihat tegar di depan adik-adik dan seluruh keluarga. Sedih....  Susah... Pahit dan semuanya... Saya tak mau orang lain tahu. Saya memilih untuk mememdam semuanya sendiri. Saya selalu kuatkan hati agar terlihat baik-baik saja... *** Teruntuk anak sulung semua yang membaca ...

Dari Aku yang Hampir Menyerah

Gambar
*** Hai dunia aku sedang tidak baik. Tolong jangan tampar aku lagi dengan kenyataan yang lebih buruk.  Aku butuh setidaknya satu hari saja untuk mendengar kabar baik contohnya seperti apa yang sedang aku usahakan akhirnya terwujud.                                  "Aku butuh itu" Sudah lama ini aku bingung sebenarnya apa sih yang aku kejar? Kukira dekat, ternyata sejauh matahari. Ya. Mimpiku masih terlihat jauh sekali.  Jangankan menanggung bahagia orang di sekitarku, membahagiakan diri sendiripun aku tidak tau bagaimana caranya. Sampai disini aku paham tentang kemana aku harus berjalan, tentang kapan aku harus berhenti berjuang. Keduanya berenang di kepala sesekali kadang sesak dibuatnya. Terlalu banyak harapan di pundakku, sedang aku jalannya saja sudah tidak tegak lagi. Pantas saja mataku sering menangis ternyata aku sudah terlalu lama menekan diriku sendiri untuk selalu memenuh...