Saya yang Berperan sebagai Laki-laki dalam Sebuah Tarian Tradisional



Saya bukanlah seorang yang memiliki warna-warni kehidupan yang 
indah sehingga patut menuliskannya menjadi sebuah kisah. Bukan 
juga seorang yang memiliki track record luar biasa dalam 
perjuangan sesuatu hingga pantas membagikannya menjadi sebuah 
buku. Pengalaman saya lurus-lurus saja, sederhana. Tapi selalu ada 
hal yang penuh kesan dari kesederhanaan tersebut, paling tidak untuk 
saya pribadi”

***
Sebelum masuk pada cerita pengalaman, saya ingin memperkenalkan diri dengan biodata singkat yang saya paparkan di 
bawah ini ;
Nama Lengkap : Maria Adolfa Wenitria Kono
Nama Panggilan : Weny
Asal Kampus : Universitas Citra Bangsa
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar(PGSD)
Semester : VI(Enam)
Kota Asal : Kefamenanu(Eban_Manusasi)
Alamat E-mail : wenikono@gmail.com
Alamat IG : @wenitriakono
Motto : Bukan Apa-apa Kalau tidak Bisa Buat Apa-apa!

***
Menari adalah suatu seni menggerakan tubuh yang mewakili perasaan seseorang dan biasanya diiringi oleh berbagai alat musik. Indonesia mempunyai beragam tarian di setiap daerah dan mempunyai Sejarah atau makna tersediri pada setiap tarian.
_____Pada tulisan ini saya akan berbagi cerita mengenai pengalaman  saya menari tradisional dan saya berperan sebagai seorang prajurit (laki-laki). Setiap orang pasti pernah menari, entah tari tradisional 
ataupun modern. Menari itu tidak bisa dipaksa karena menari menurut saya adalah suatu panggilan jiwa yang berarti jika kita menyukainya pasti kita bisa untuk melakukannya dan sebaliknya jika dari awal kita sudah tidak menyukainya maka akan buruk hasilnya.

***
Disaat saya semester IV waktu itu ada salah satu mata kuliah yang saya program yaitu Pendidikan Seni Rupa SD. Dosen pengampuh matakuliah Pendidikan Seni Rupa SD adalah seorang dosen cantik yang bernama Ibu Yuliana Hutariningsih, S.Sn,.M.Pd. Di dalam kelas saya berjumlah 27 orang dengan laki-laki 5 orang dan perempuan 22 
orang. 

***
Dalam proses perkuliahan, materi yang diajarkan dapat mencakupi Seni Tari, Seni Musik, Seni Teater/Drama dan juga Seni Lukis.

*** 
Menjadi seorang Guru SD semua Mata Pelajaran harus di kuasai tanpa terkecuali. Pada saat itu ada 3 pilihan yang menjadi tiket untuk Ujian Akhir Semester (UAS) yaitu kelompok Seni Tari (Tradisional atau Modern (Kreasi Baru)), kelompok Seni Musik (Paduan Suara), dan kelompok Seni Drama. Kami diberikan pilihan untuk memilih masuk di kelompok yang mana. 

***
Saya dan 6 orang teman yang memilih kelompok Seni Tari (Tradisional), ada juga teman-teman yang memilih kelompok Seni Tari (Modern), ada juga yang memilih kelompok Seni Musik (Paduan Suara) dan saya adalah salah satu anggota dari kelompok tersebut (Paduan Suara), ada juga kelompok Seni Drama. 

***
Kelompok kami berjumlah 7 orang. Tarian yang kami pilih adalah Tarian Bidu yang berasal dari daerah Belu, Nusa Tenggara 
Timur (NTT). Dalam sebuah tari tradisional yang masing-masing daerah memiliki aturan dalam sebuah tariana dan makna dari tarian tersebut. Berikut ini saya akan memberikan sinopsis terhadap tarian 
yang kami bawakan.

"Tari Bidu adalah salah satu tarian tradisional dari daerah Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarian ini biasanya ditampilkan oleh beberapa penari pria dan penari wanita berbusana adat dan menari 
dengan gerakan yang sangat khas. Tari Bidu merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di masyarakat Belu. Konon, Tarian ini dulunya digunakan oleh masyarakat di sana sebagai media pencarian jodoh bagi para pemuda dan pemudi.
____Tari Bidu biasanya ditampilkan oleh beberapa penari wanita dan penari pria. Jumlah penari biasanya terdiri dari 8 atau lebih penari wanita dan 1-2 penari pria. Dalam pertunjukannya biasanya diawali dengan penari berbaris sambil menari memasuki arena. Kemudian beberapa penari wanita menyuguhkan sirih dan pinang yang mereka Bawa kepada penonton yang dianggap terhormat. Setelah itu kemudian mereka kembali menari.
____Dalam Tari Bidu biasanya gerakan penari pria dan wanita berbeda. Gerakan penari wanita biasanya didominasi dengan gerakan tangan yang lemah lembut dan gerakan kaki jalan ditempat. 
____Dalam gerakan Tari Bidu biasanya juga terdapat gerakan menenun yang dilakukan oleh penari wanita. Gerakan-gerakan tersebut dikemas menjadi gerakan yang lemah lembut yang menggambarkan keanggunan seorang wanita.
____Sedangkan Penari pria biasanya menari dengan gerakannya yang khas sambil mengelilingi penari wanita. Hal ini menggambarkan penari pria saat memilih wanita yang mereka inginkan. Gerakan penari pria biasanya didominasi dengan gerakan tangan yang direntangkan sambil melakukan gerakan memutar badan.
____Walaupun tergolong tarian yang sudah lama, Tari Bidu masih terus dilestarikan dan dijaga keberadaannya. Tari Bidu ini tidak hanya dikenal di masyarakat Belu saja, namun juga dikenal di beberapa daerah di pulau timor bagian tengah (Nusa Tenggara Timur). 
____Dalam perkembangannya Tari Bidu ini juga telah dikembangkan menjadi beberapa jenis Tari Bidu, dengan variasi gerakan, penyajian tarian, pengiring, dan kostum yang sedikit berbeda namun tetap mempertahankan ciri khasnya.
____Tari Bidu ini selain ditampilkan dalam acara adat, Tari Bidu juga sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan, pentas seni dan festival budaya. Hal ini dilakukan sebagai usaha melestarikan dan memperkenalkan kepada generasi muda serta masyarakat luas akan tradsi dan budaya yang mereka miliki".

***
Dengan demikian maka saya harus berperan sebagai penari pria karena dalam tarian tersebut harus ada satu atau dua orang penari pria. Sebelumnya saya ingin menjadi penari wanita tetapi dalam tahap latihan dari hari ke hari saya tidak bisa menari seperti teman-teman saya (penari wanita) dan memang saya tidak cocok menjadi penari wanita, karena kebiasaan saya dari kecil ingin menjadi seorang penari pria dan kebiasaan saya sudah meniru penari pria.

***
Pada awalnya saya minder ketika menggunakan busana laki-laki karena saya adalah seorang wanita bagaimana mungkin saya bisa menggunakan busana pria. Dari hari ke hari kami tetap latihan dan saya di posisikan di posisinya pria. Sebelumnya hari H kegiatan UAS berlangsung saya mencoba untuk menggunakan busana laki-laki eh ternyata cocok juga kalau saya yang gunakan busana ini. 

***
Saya berperan sebagai seorang pria ganteng dan saya diikuti oleh 6 bidadari cantik yang luar bisa menarinya. Dari keenam bidadari tersebut adalah :
1.Kornelia Frederika Feka (asal Kefamenanu)
2.Theresya Magdalena Ceunfin (asal Kefamenanu)
3. Maria Cornelia Bano (asal Malaka)
4. Arjelina Bete (asal Malaka)
5. Inggrit Vebronia Roman(asal Malaka)
6 Maria Hildeyanti Hoar(asal Malaka)
Waktu yang kami gunakan beberapa minggu untuk latihanpun berakhir. Kegiatan pentas seni (UAS) diadakan pada Tanggal, 6 Juli 2019. Pada waktu itupun saya siap tampil dengan penampilan saya yang berbeda dengan berbusana seperti seorang pria.


Sekian dan Terimakasih
๐Ÿ’ƒ๐Ÿ’ƒ๐Ÿ’ƒ๐Ÿ’ƒ๐Ÿ’ƒ๐Ÿ’ƒ๐Ÿ’ƒ

Komentar

  1. sangat Luar biasa ka weni

    semangat Trus dan sukses Selalu
    Tuhan Yesus Memberkati

    BalasHapus
  2. Great !!! Keep up the spirit Weni.. ๐Ÿ‘๐Ÿ’ช๐Ÿ˜‡

    BalasHapus
  3. The best kaka Weni, memang betul kita tdk boleh melupakan budaya kita walaupun Sdh banyak perubahan di Msa2 skrng Namun kita sebagai penerus tdk boleh melupakan Budaya kita๐Ÿ‘๐Ÿ‘

    BalasHapus
  4. Bagus sekalu ka, tetap semangat ๐Ÿ’ช

    BalasHapus
  5. Semangat Wenn..
    Sukses selalu teman♥️♥️

    BalasHapus
  6. Terbaik senior๐Ÿ˜๐Ÿ’ช

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Sendirian๐Ÿ’”

Kita Tidak Sedang Berlomba

Pelantikan Rektor, dan Wakil-wakil Rektor Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang